Fitriandi, S.Pd

"Gagal itu biasa, tapi kegagalan yang sesungguhnya adalah saat kita menyerah dan berhenti mencoba"

Fitriandi, S.Pd

"Hiduplah seakan engkau akan mati besok. Belajarlah seakan engkau akan hidup selamanya"

Fitriandi, S.Pd

"Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia"

Fitriandi, S.Pd

"Kecerdasan dan karakter adalah tujuan sejati pendidikan"

Fitriandi, S.Pd

"Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini"

Fitriandi, S.Pd

"Kemarin adalah sejarah, Esok adalah misteri, tapi hari ini adalah anugerah"

Fitriandi, S.Pd

"Jangan tunda sampai esok apa yang bisa lakukan hari ini"

Fitriandi, S.Pd

"Tua itu pasti, tapi dewasa adalah sebuah pilihan"

Fitriandi, S.Pd

"Hiduplah seperti angin malam, pergi karena tak dinanti hilang karena tak diinginkan, namun tetap melindungi yang lain dari kelelahan"

Fitriandi, S.Pd

"Kejarlah cita-cita mu hingga ke negeri antah beranta"

Monday, March 25, 2013

Tentang Penulis


  Blog ini adalah hasil karya seorang guru yang saat ini mengabdi sebagai guru bantu di SMK N 1 Pulau Rakyat Kabupaten Asahan. Awal mulanya berdirinya blog ini adalah atas prakarsa Kepala SMK tersebut Bapak Rajiman, S.Pd untuk membuat pelatihan pembuatan blog sebagai media pembelajaran. Adapun biodata penulis blog ini adalah sebagai berukut :
1)      Nama                                : Fitriandi       
2)      Umur                                 : 24 Tahun
3)      Tempat/tanggal lahir            : Sei Rotan/01 Januari 1988
4)      Kebangsaan                        : Indonesia 
5)      Agama                               : Islam
6)      Alamat                               : Jln. Gardu Induk Dsn VII Desa Sei Rotan No. 072
                                                  Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang 20371
7)      Nomor Telepon                   : 0878 6901 8408
8)      Riwayat Pendidikan         :
No.
Jenjang Pendidikan
Sekolah/Universitas
Tahun
1
Sekolah Dasar
SD Negeri 107405 Percut Sei Tuan
1994-2000
2
Sekolah Menengah Pertama
SLTP Negeri 2 Percut Sei Tuan
2000-2003
3
Sekolah Menengah Kejuruan
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
2003-2006
4
Perguruan Tinggi
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
2006-2011

9)      Pengalaman Organisasi  :
No.
Nama Organisai
Jabatan
Tahun
1
Osis SMK
Anggota
2004-2005
2
Ikatan Mahasiswa Muslim Mesin (IM3) Fak. Teknik Unimed
Anggota
2007-2008
3
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik Mesin Unimed
Wakil Ketua
2008-2009
4
Himpunan Mahasiswa Islam Kom’s Fak. Teknik Unimed
Ketua Bidang Kewiraushaan dan Pengembangan Profesi
2010-sekarang
10)  Pengalaman Kerja dan Lainnya :
No.
Jenis Pekerjaan/Kegiatan
Tempat
Tahun
1
Mekanik Stand Servis Gratis Unimed Fair 2008
Universitas Negeri Medan
2008
2
Magang (PKLI) Auto 2000 Gatot Subroto Medan
Auto 2000 Gatot Subroto
2009
3
Penyaji Tingkat Nasional Pekan Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional (PIMNAS)
Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali
2010
4
Staff pengajar
SMK Swasta Bunga Bangsa Medan
2010-sekarang
5
Staff pengajar
SMK Negeri 1 Pulau Rakyat, Kab. Asahan
2011-sekarang

Thursday, March 21, 2013

Album Photo Sekolah

Siswa/i SMK N 1Pulau Rakyat Pada Saat Mengikuti Upacara Bendera
Kepala Sekolah dan Siswa sedang Bersalaman Pada Saat Perayaan HUT PGRI
Guru dan Staff SMK N 1 Pulau Rakyat
Paskibra SMK N 1 Pulau Rakyat
Semangat Pagi Siswa/i SMK N 1 Pulau Rakyat
Korps Guru Produktif SMK N 1 Pulau Rakyat
Touring Guru SK N 1 Pulau Rakyat
Sang penulis blog
Guru Produktif SMK N 1 Pulau Rakyat
LKS 2012 Tingkat Kabupaten Asahan




Wednesday, March 20, 2013

Tugas Siswa Pasca Prakerin Kelas XI TKR

"Tugas Siswa Pasca Prakerin Kelas XI TKR"

Buatlah Diagram komponen sistem pendingin pada kertas A0 full color hand made. Serta dibingkai dan diberi lapsan plastik transfaran. Tugas terakhir dikumpul 26 Maret 2013.

Tuesday, March 12, 2013

Kalender Akademik

     Kalender akademik adalah jadwal penyelenggaraan kegiatan akademik selama jangka waktu setahun. Satu tahun akademik dibagi menjadi tiga semester, yakni semester gasal, semester genap, dan semester khusus.  Kalender akademik ini disusun dalam suatu pola yang menggambarkan jangka waktu dan jenis kegiatan akademik disekolah
Kalender Akademik 1
Kalender Akademik 2
Kalender Akademik 3
Kalender Akademik 4
Kalender Akademik 5

Kurikulum Spektrum SMK

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja<
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar.

Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1) Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation (penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan: (4) Evaluasi.

Rincian Minggu Efektif

Rincian mingu efektif dapat kita hitung pada kalender pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tempat dimana kita mengajar. Rincian Minggu Efektif adalah perhitungaan Jumlah seluruh Minggu yang ada pada satu Semester Berbanding dengan Jumlah Minggu Efektif dan Minggu tidak Efektif. (Jumlah Minggu = Minggu Efektif – Minggu Tidak Efektif).

Silabus TKR

Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran” (Salim, 1987: 98). Istilah silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari SK dan KD yang ingin dicapai, dan materi pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai SK dan KD. Seperti diketahui, dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, terlebih dahulu perlu ditentukan SK yang berisikan kebulatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang ingin dicapai, materi yang harus dipelajari, pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan sistem evaluasi untuk mengetahui pencapaian SK. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum dan pembelajaran menjawab pertanyaan (1) Apa yang akan diajarkan (SK, KD, dan Materi Pembelajaran); (2) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan pembelajaran, metode, media); (3) Bagaimana dapat diketahui bahwa SK dan KD telah tercapai (indikator dan penilaian).

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengem­bangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana pembelajaran untuk satu SK maupun satu KD. Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada SK, KD, dan indikator yang terdapat di dalam silabus.

Prota dan Prosem

Program semester merupakan pemerian/penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan.
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan:
  1. a. Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
  2. b. Format isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam pertemuan (JJP), dan bulan).

Seperti program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut disajikan format program semester yang disarikan dari berbagai model yang ada. Berikut ini beberapa prosem dan prota yang siap untuk didownload:
Program Semester Tahun 2013
Program Semester Tahun 2012
Program Tahunan
Silabus TKR

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis, tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.

RPP akan membantu si pengajar dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara mencapainya. Dengan demikian pengajar dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang telah diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa RPP atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis, seorang pengajar akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan seorang pengajar yang sudah berpengalaman.

Quiz Kelas X TKR


Sesuai dengan tuntutan globalisasi dan tingginya tingkat kemampuan teknologi informasi untuk dunia pendidikan, maka kuis ujian pun di modifikasi dengan menggunakan sistem online, hal ini untuk mempermudah dalam mengikuti kuis. Ikuti beberapa kuis dibawah ini dan print out hasil kuis anda

Quiz Kelas XII TKR


Sesuai dengan tuntutan globalisasi dan tingginya tingkat kemampuan teknologi informasi untuk dunia pendidikan, maka kuis ujian pun di modifikasi dengan menggunakan sistem online, hal ini untuk mempermudah dalam mengikuti kuis. Ikuti beberapa kuis dibawah ini dan print out hasil kuis anda

Monday, March 11, 2013

Video Belajar

Alat Ukur


Pengukuran Dengan Alat Ukur

Mengukur

Mengukur merupakan membandingkan secara langsung suatu benda yang diukur dengan menggunakan suatu alat yang telah standard dengan memiliki skala asli.

Ketelitian Pengukuran

Ketelitian ukuran adalah bagian ukuran terkecil yang bisa langsung dibaca pada alat ukur yang sedang kita pakai.
Adapun beberapa alat ukur yang dipakai pada umumnya, diantaranya adalah:

Pita Pengukur

Pita pengukur, alat ini digunakan untuk mengukur lebih dari 500 mm. Dalam dunia nyata kita sering melihat pita ukur ini dibagi dalam berbagai jenis ukuran panjang diantaranya 2 m dan 3 m bahkan ada yang mempunyai kemampuan sampai mengukur 50 m.

Jangka Sorong

Jangka sorong merupaka salah satu alat ukur yang tergolong presisi dengan memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Ketelitian jangka sorong ini juga terdiri dari beberapa diantaranya ketelitian 0,02 mm, 0,05 mm, 0,5 mm. Ketelitian tersebut digunakan tergantung dari keperluan kita dalam mengukur benda tersebut. Semakin presisi ukuran yang kita butuhkan maka kita akan mengunakan ketelitian alat ukur yang semakin kecil.
Skala jangka sorong yang terdiri dari skala nonius dan skala utama juga dibagi menjadi dua yaitu ada yang inchi dan ada yang metric, dan semua satuan tersebut dapat kita jumpai dalam satu alat ukur.
Adapun bagian-bagian dari Jangka sorong diataranya :
  1. Rahang tetap
  2. Rahang geser
  3. Skala nonius (dalam inchi dan metric)
  4. Skala utama(dalam inchi dan metric)
  5. Mur pengencang
  6. Batang pengukur kedalaman

Micrometer

Dalam dunia manufaktur yang semakin maju dan berkembang pesat sehingga alat yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia semakin mutahir, nah untuk membuat barang yang yang diproduksi dalam teknologi yang canggih tentu alat ukur yang dipakai juga harus bisa mendukung produksi tersebut. Salah satunya adalah micrometer. Sebelumnya telah disebutkan alat ukur yang termasuk presisi adalah jangka sorong, tapi ketelitian jangka sorong yang dimiliki masih belum bisa memenuhi kebutuhan dunia manufakur, oleh karena itu dibuatlah micro meter. Micrometer memiliki ketelitian lebih akurat dari ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong yaitu 0,01 mm bahkan sebagian micrometer ada yang memiliki ketelitian sampai 0,002mm.
Setelah kita membahas keunggulan yang dimiliki oleh micrometer yaitu memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari pada jangka sorong, micrometer juga memiliki kelemahan, yaitu micrometer hanya dapat mengukur dalam range yang sangat pendek hanya 25 mm saja. Bagaimana kalau kita ingin mengukur benda atau produk yang ukurannya melebihi dari 25 mm?
Bila kita ingin mengukur benda atau produk yang lebih dari ukuran 25mm kita bisa menggunakan micrometer yang lebih besar, karena ukuran micrometer dikelompokkan menjadi beberapa diantaranya 0 – 25mm, 25 – 50mm, 50 – 75 mm, 75 – 100 mm dan seterusnya. Sebagai contoh, apabila kita ingin mengukur benda atau produk yang ukurannya 78 mm maka kita harus menggunakan micrometer yang memiliki range 75 – 100 mm.
Adapun bagian-bagian dari micrometer diantaranya:
  1. Bingkai
  2. Landasan penutup
  3. Batang pengukur
  4. Rahang yang bergerak
  5. Rahang tetap
  6. Bidal/sarung pengukur
  7. Laras skala
  8. Penahan panas
  9. Gigi geser
  10. Tangkai pengunci
Berikut ini beberapa cara menggunakan alat  ukur
  1. Cara Menggnakan Alat Ukur 
  2. Cara Menggunakan Bore Gauge
  3. Cara Menggukur Ketirusan Blok

Jobsheet Teknik Kendaraan Ringan


Lembar kerja data merupakan lembaran yang berisikan informasi deskriptif tentang suatu bahan ajar untuk keperluan praktek kerja. Berikut ini beberapa lembar kerja (Jobsheet) untuk siswa Teknik kendaraan ringan (TKR) :
  1. Jobsheet Perbaikan Kompresor Udara
  2. Jobsheet Penggunaan Alat Ukur 1
  3. Jobsheet Pemeriksaan dan Pemeliharaan Ban
  4. Jobsheet Perbaikan Roda, Rantai, dan Ban Sepeda Motor
  5. Jobsheet Bore Gauge 
  6. Jobsheet Jangka Sorong 0,02mm 
  7. Jobsheet Jangka Sorong 0,05mm 
  8. Jobsheet Micrometer Outside 
  9. Jobsheet Sistem Bahan Bakar Bensin 
Jika Link di atas tidak bisa di download "KLIK DISINI"

Modul Pembelajaran Teknik Kendaraan Ringan

        
    Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri. Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapan lainnya yang terdapat dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Maka dari itulah, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri. Pengajar tidak secara langsung memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu kepada para murid-muridnya dengan tatap muka, tetapi cukup dengan modul-modul ini.
         Berikut ini beberapa modul yang relevan untuk siswa TKR, silahkan download modul free ini dengan mengKLIK link dibawah ini :

      Thursday, March 7, 2013

      Guru Harus Menjadi Model Dalam Penyampaian Materi

      Keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti metode mengajar, sarana-prasarana, materi pembelajaran, kurikulum, dll. Dari berbagai aspek itu, yang memegang peranan penting PBM adalah guru. Selengkap apa pun sarana-prasarana, kalau tidak ditunjang oleh kompetensi guru terhadap bidang studi yang diajarkan, tidak akan berhasil.

      Bagi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, kompetensi yang harus dimiliki guru bahasa Indonesia tidak hanya penguasaan teori-teori serta materi bahasa dan sastra Indonesia saja. Tetapi yang lebih utama, guru harus memiliki kompetensi sebagai model dalam menyampaikan materi bahasa dan sastra Indonesia karena tujuan utama pelajaran bahasa Indonesia yaitu terampil berbahasa.
      Pelajaran bahasa adalah salah satu pelajaran yang kurang mendapat perhatian. Salah satunya disebabkan dalam menyajikan materi, guru belum mampu menjadi model dalam pelajaran itu. Padahal, pelajaran bahasa dan sastra Indonesia sangat penting dalam kehidupan sebagai sarana menyampaikan ide, gagasan, dan pendapat dalam berkomunikasi sehri-hari.
      Pelajaran bahasa dan sastra Indonesia menyangkut empat aspek yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam menyampaikan empat aspek keterampilan tersebut, guru dituntut terampil dulu berbahasa, jangan sampai guru bahasa hanya bisa menyuruh siswa, membaca, menulis, dan mengapresiasi sastra. Sedangkan gurunya sendiri tidak pernah melakukannya.
      Seperti yang diungkapkan Erwan Juhara, guru harus jadi model PBM bagi murid-muridnya dalam angka eksistensi sastra, dalam kehidupan akademis, yang selanjutnya memanfaatkan dampak positifnya dalam penciptaan atmosfir sastra di masyarakat.
      Contohnya, banyak guru tidak bisa menjadi model yang baik saat ia membina budaya baca sastra karena guru sendiri tidak pernah membaca karya sastra. Begitu pun dalam mengajarkan menulis, guru tidak memiliki karya dan pengalaman mengarang. Ada juga guru yang menyuruh muridnya menyaksikan pertunjukan karya sastra sementara ia tak tertarik menyaksikan karya sastra.
      Seperti yang diungkapkan Taufik Ismail dalam membantu memperbaiki pengajaran membaca, mengarang, dan apresiasi sastra, dikenal "Paradigma Baru Pengajaran Sastra", yaitu siswa dibimbing memasuki sastra secara asyik, nikmat, dan gembira.
      Sastra sebagai sesuatu yang menyenangkan, yang membuat mereka antusias, dan yang mereka merasa perlu. Biasakan membaca karya sastra puisi, cerita pendek, novel, drama, dan esai. Bukan melalui ringkasan.
      Kelas mengarang harus diselenggarakan secara menyenangkan. Dalam membicarakan karya sastra, aneka ragam tafsir harus dihargai sepanjang pendapat itu dikemukakan dalam disiplin berpikir yang logis. Pengetahuan tentang sastra (teori, definisi, sejarah) tidak utama dalam pengajaran sastra, cukup sebagai informasi sekunder ketika membicarakan karya sastra. Pengajaran sastra mestinya menyemaikan nilai-nilai positif pada batin siswa.
      Untuk melaksanakan paradigma di atas, guru harus menjadi model penikmat karya sastra, dengan menceritakan pengalamannya menikmati bahasa, isi sastra, sehingga kegemarannya membaca karya sastra tergambar dalam dirinya. Nilai positif dalam karya sastra dipraktikkan dalam sikap dan perilakunya sehari-hari sehingga dapat menjadi contoh yang akan menyemaikan nilai-nilai positif pada batin siswa.
      Sebelum siswa membacakan puisi, guru harus terlebih dahulu membaca puisi di depan para siswanya dengan suara, sikap, dan penjiwaan yang baik. Guru juga harus mampu membacakan cerita dengan intonasi dan bahasa yang tepat sehingga tokoh-tokohnya hidup dan mampu menarik perhatian siswa. Guru pun harus terampil menulis, menyajikan karya tulisnya.
      Misalnya, tahap awal anak diberi kuis untuk melengkapi tanda baca, menempatkan huruf kapital, membagi paragraf, dan menyusun paragraf. Setelah itu, guru memberikan sebuah contoh karangan yang bagus, baru siswa disuruh mengarang dengan ekspresi diri yang melegakan perasaan, melalui imajinasi yang kaya, sesuai dengan fantasi siswa.
      Teori-teori mengarang disampaikan pada saat memeriksa karangan siswa. Hal ini dilakukan supaya siswa tidak hanya menguasai teori-teori tetapi terampil menulis. Tidak hanya menulis karya sastra tetapi juga karya ilmiah, menulis laporan, dan menulis surat.
      Untuk keterampilan berbicara, guru dituntut terampil berpidato, terampil membawakan acara, dan berbicara lainnya. Dalam menyampaikan materi ini, guru harus berdasarkan pengalamannya, bukan hanya berdasarkan teori-teori di buku saja.
      Guru yang memiliki kompetensi berbahasa yang baik akan membantu keberhasilan PBM yang berpusat kepada siswa. Hal ini sesuai dengan konsep dasar life skill (kecakapan hidup), yang menyangkut kecakapan mengenal diri, kecakapan berpikir rasional, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan kerja.